Peran minyak bumi sebagai penopang
keberlangsungan energi sangatlah sentral di Indonesia. Sejak ditemukan pada
abad ke-17 sampai sekarang, minyak telah berkontribusi banyak membantu
mencukupi kebutuhan energi masyarakat.
Di indonesia, minyak bumi diolah oleh PT.
PERTAMINA (Persero) yang terangkum dalam Unit Pengolahan (Refinery Unit). Dalam
mengemban tugasnya, PERTAMINA mengoperasikan beberapa Refinery Unit, antara
lain RU I Pangkalan Brandan, RU II Dumai, RU III Plaju, RU
IV Cilacap, RU V Balikpapan, RU VI Balongan dan yang terbaru, RU VII Kasim.
Salah satu Unit Pengolahan handal yang dimiliki
PT. Pertamina (Persero) adalah Refinery Unit VI Balongan merupakan kilang
keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan
kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi
produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM, dan Petrokimia.
Dalam proses produksinya, RU VI balongan
menggunakan alat – alat yang mendukung kinerja dari proses produksi, Salah satu
alat yang digunakan dalam proses produksi BBM adalah Turbin uap .
Turbin uap merupakan suatu pengerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi
kinetik (kecepatan). Energi kinetik (kecepatan) ini selanjutnya diubah menjadi
energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. peralatan tersebut harus
memiliki kinerja (performance) yang baik untuk menjaga produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tetap pada range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu
operasinya kinerja dari suatu peralatan akan menurun dari waktu ke waktu karena
pemakaian secara terus-menerus dari peralatan tersebut.
Oleh karena itu dilakukan kerja praktek di
PT.PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan untuk mengevaluasi kinerja steam turbin 32 – K – 101T.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar